Selasa, 19 Maret 2013

TEORI PERTUKARAN SOSIAL

Teori pertukaran sosial merupakan salah satu penanda perkembangan penting dalam kancah teori sosiologi di Amerika, tahun 1950. Tokoh yang berperan dalam perkembangan teori ini yaitu George Homans, Peter Blau serta Richard Emerson. George Homans mempertegas teori ini dengan menerbitkan bukunya pada tahun 1961 yang berjudul "Social Behavior : Its Form Elementary" di mana ia menekankan dalam bukunya Pentingnya mengetahui tentang perilaku sosial. Homans merupakan tokoh psikologi sosial.

Teori pertukaran sosial yang dibangun oleh Homans ini tidak terlepas pemikirannya dari B.F Skinner seorang tokoh Behavioris Psikologis, ia sangat tertarik dengan proposisi yang coba di bangun oleh Skinner. Di mana Skinner menggambarkan bentuk interaksi dengan mencontohkan burung merpati. Dan Homans juga menghubungkan ini dengan sebuah fakta sosial yang pernah ia dapatkan pada saat melakukan studi tentang sosiologi kelompok kecil.

Di dalam buku Homans ia ingin melihat pola pemicu tindakan terjadinya interaksi (pertukaran) antaraktor hingga menghasilkan sebuah imbalan (dorongan), seperti apa sejarah Imbalan, dan kenapa manusia bekerja. karena Homans, menganggap "Orang terus melakukan hal-hal yang mereka anggap memberikan imbalan di masa lalu, begitu pun sebaliknya orang akan meninggalkan kebiasaan-kebiasaannya ketika hal itu dianggap tidak menghasilkan apa-apa buat dirinya".

Peter Blau, coba mengembangkan teori ini lewat bukunya pada tahun 1964 "Exchange and powerin social life" di mana ia coba memahami relasi struktur sosial. meskipun pemikirannya diadopsi dari perspektif Homans namun Blau tetap memiliki pembeda tentang apa yang ia coba kembangkan seperti Blau menekankan pada struktural dan kultural. berbeda dengan Homans yang menekankan pada elemen-elemen perilaku sosial. Selanjutnya, Richard Emerson muncul sebagai tokoh sentral dalam sejarah teori ini di tahun 1981 di mana pusat kajiannya ditekankan untuk memahami interaksi mikro dan makro.

Sumber : Teori Sosiologi Modern, Ritzer
 
 
Tokoh - tokoh yang mengembangkan teori pertukaran sosial
 
 
Tokoh-tokoh yang mengembangkan teori pertukaran sosial antara lain adalah psikolog John Thibaut dan Harlod Kelley (1959), sosiolog George Homans (1961), Richard Emerson (1962), dan Peter Blau (1964). Berdasarkan teori ini, kita masuk ke dalam hubungan pertukaran dengan orang lain karena dari padanya kita memperoleh imbalan. Dengan kata lain hubungan pertukaran dengan orang lain akan menghasilkan suatu imbalan bagi kita. Seperti halnya teori pembelajaran sosial, teori pertukaran sosial pun melihat antara perilaku dengan lingkungan terdapat hubungan yang saling mempengaruhi (reciprocal). Karena lingkungan kita umumnya terdiri atas orang-orang lain, maka kita dan orang-orang lain tersebut dipandang mempunyai perilaku yang saling mempengaruhi Dalam hubungan tersebut terdapat unsur imbalan (reward), pengorbanan (cost) dan keuntungan (profit). Imbalan merupakan segala hal yang diperloleh melalui adanya pengorbanan, pengorbanan merupakan semua hal yang dihindarkan, dan keuntungan adalah imbalan dikurangi oleh pengorbanan. Jadi perilaku sosial terdiri atas pertukaran paling sedikit antar dua orang berdasarkan perhitungan untung-rugi. Misalnya, pola-pola perilaku di tempat kerja, percintaan, perkawinan, persahabatan - hanya akan langgeng manakala kalau semua pihak yang terlibat merasa teruntungkan. Jadi perilaku seseorang dimunculkan karena berdasarkan perhitungannya, akan menguntungkan bagi dirinya, demikian pula sebaliknya jika merugikan maka perilaku tersebut tidak ditampilkan.

Berdasarkan keyakinan tersebut Homans dalam bukunya “Elementary Forms of Social Behavior, 1974 mengeluarkan beberapa proposisi dan salah satunya berbunyi :”Semua tindakan yang dilakukan oleh seseorang, makin sering satu bentuk tindakan tertentu memperoleh imbalan, makin cenderung orang tersebut menampilkan tindakan tertentu tadi “. Proposisi ini secara eksplisit menjelaskan bahwa satu tindakan tertentu akan berulang dilakukan jika ada imbalannya. Proposisi lain yang juga memperkuat proposisi tersebut berbunyi : “Makin tinggi nilai hasil suatu perbuatan bagi seseorang, makin besar pula kemungkinan perbuatan tersebut diulanginya kembali”. Bagi Homans, prinsip dasar pertukaran sosial adalah “distributive justice” - aturan yang mengatakan bahwa sebuah imbalan harus sebanding dengan investasi. Proposisi yang terkenal sehubungan dengan prinsip tersebut berbunyi ” seseorang dalam hubungan pertukaran dengan orang lain akan mengharapkan imbalan yang diterima oleh setiap pihak sebanding dengan pengorbanan yang telah dikeluarkannya - makin tingghi pengorbanan, makin tinggi imbalannya - dan keuntungan yang diterima oleh setiap pihak harus sebanding dengan investasinya - makin tinggi investasi, makin tinggi keuntungan”.

Inti dari teori pembelajaran sosial dan pertukaran sosial adalah perilaku sosial seseorang hanya bisa dijelaskan oleh sesuatu yang bisa diamati, bukan oleh proses mentalistik (black-box). Semua teori yang dipengaruhi oleh perspektif ini menekankan hubungan langsung antara perilaku yang teramati dengan lingkungan.
 
Contoh Kasus
 
 Menganalisa Hubungan dengan Menggunakan Teori Pertukaran Sosial
Bagaimana hubungan anda dengan pasangan anda saat ini? Baikkah? Burukkah? Atau bahkan mengambang? Cobalah anda membaca teori-teori Hubungan Interpersonal khususnya Teori Pertukaran Sosial yang dikemukakan oleh J.W. Thibaut dan H.H. Kelley.

Thibaut dan Kelley adalah psikoanalist yang berkonsentrasi pada bidang psikologi sosial khususnya interpersonal relationship atau hubungan antar personal. Pada tahun 1959 mereka membuat buku yang berjudul The Social Psychology of Groups. Buku ini konsern menjelaskan analisa hubungan dyad atau antar dua orang. Cukup rumit sebenarnya jika kita membaca buku ini dengan detail. Namun saya mencoba mengambil sederhananya saja agar mudah dimengerti.

Ada 4 elemen dalam teori ini yang digunakan dalam menganalisa suatu hubungan yaitu, Rewards, Costs, Outcome, dan Comparison Level.

Rewards adalah elemen positif yang berguna meningkatkan nilai positif dalam sebuah hubungan. Contohnya ialah tingkah laku yang positif seperti menghargai, mendengarkan, memuji, dll. Sedangkan Costs ialah elemen negative yang bisa jadi dapat meretakkan hubungan. Seperti halnya dalam teori ekonomi, Cost merupakan biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu, dan bisa disebut juga Rugi. Contohnya ialah segala tingkah laku yang kurang menyenangkan seperti hal-hal yang memalukan, tidak menghargai, dll. Waktu dan usaha kita dalam menemui dan mendengarkan pasangan pun termasuk ke dalam cost.

Outcome ialah penggabungan nilai antara rewards dan costs. Misal nilai rewards lebih tinggi dari pada nilai costs (R > C), berarti outcome yang dihasilkan bagus. Itu artinya hubungan yang dijalankan cukup baik. Namun jika nilai rewards lebih rendah dari pada nilai costs (R < C), berarti outcome yang dihasilkan tidak begitu tinggi. Itu artinya hubungan yang dijalankan kurang bagus.

Lalu, Comparison Level. Elemen ialah standar komparasi (parameter) hubungan yang tengah kita jalani dengan hubungan kita yang lain sebagai pembanding. Elemen ini terbagi lagi atas 2 hal, yakni, Comparison Level (CL) dan Comparison Level for Alternative (CL alt). Dalam bukunya Thibaut dan Kelley menyatakan;

“In evaluating the adequacy of the sampled and anticipated outcomes of a relationship, the members of a dyad will have need for some kind of standard or criterion of the acceptability of outcomes. At least two important kind of standard for such an evaluation can be identified. To try to make the distinction between these two standards as intuitively clear as possible, we may begin by saying that the first of these, called the comparison level (or CL), is the standard against which the member evaluates the “attractiveness” of the relationship or how satisfactory it is. The second, called the comparison level for alternative (or CL alt), is the standard the member uses in deciding whether to remain in or to leave the relationship.” (Thibaut & Kelley 1959, 21)

Maksudnya ialah, CL digunakan untuk menganalisa seberapa tinggi kepuasan kita terhadap hubungan kita saat ini. Yang digunakan sebagai pembanding ialah hubungan kita di masa lalu (sebelum kita menjalin hubungan dengan teman kita saat ini). Misal, A dan B menjalin hubungan saat ini. Sebelumnya A dan B memiliki hubungan dengan orang lain. Maka, sebelumnya A dan B memiliki standar hubungan sendiri dalam mengharapkan dan menilai hubungannya sekarang. Jika hubungan A dan B dengan pasangan lain di masa lalu cukup baik, maka setidaknya mereka telah memiliki standar hubungan yang baik. Jika hubungan yang sekrang ini (antara A dan B) dirasa kurang baik, maka ada ketidakpuasan yang dirasakan mereka dalam hubungan ini. Namun jika hubungan yang sekarang lebih baik, maka itu melampaui standar nilai mereka. Dan mereka (A dan B) merasakan kepuasan, bahkan ini bisa dijadikan standar baru bagi mereka jika suatu ketika akan menjalani hubungan baru.

Sedang CL alt ialah komparasi hubungan dengan hubungan yang dimiliki dyad lainnya. Ini bisa menjadi sebuah pertimbangan apakah hubungan tersebut masih bisa dipertahankan atau tidak (lihat kembali kutipan diatas). Misal, kembali ke hubungan A dan B. Masing-masing dari A dan B tentu memiliki hubungan dengan orang lain di luar hubungan mereka sekarang ini, A dan C atau B dan D. Jika hubungan dengan orang lain itu ternyata lebih baik dan lebih memuaskan dari hubungan mereka yang sekarang (A dan B) bisa jadi hubungan mereka retak.
 
 
Dan untuk mengetahui seperti apa hubungan anda, terdapat 6 tipe hubungan dibawah ini;

Six Typologies of Relationship
Relative Value of Outcome, CL, and CL alt
State of the relationship
Outcome > CL > CL alt
Satisfactory, stable, and interdependence
Outcome > CL alt  > CL
Satisfactory, stable, and,
independence
CL alt  > CL > Outcome
Unsatisfactory, broken, and love to stay in other relationship
CL alt  > Outcome > CL
Satisfactory, unstable, and feel better to stay in other relationship
CL > CL alt  > Outcome
Unsatisfactory, broken
CL > Outcome > CL alt
More unsatisfactory but gratify, interdependence, and cannot broken

CL        : Comparison Level
CL alt     : Comparison Level for Alternatives

Terakhir, silahkan dianalisa sendiri bagaimana hubungan anda dengan pasangan anda dengan elemen-elemen yang telah saya jelaskan diatas. semoga bermanfaat.


 
Sumber:
Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.
Thibaut, J.W and H.H Kelley. The Social Psychology of Groups. New York: John Wesley & Sons, 1959.
Gumilar Center, Social Exchange Theory. Accessed on May 29, 2008, http://www.gumilarcenter.com/Makalah/SocialExchangeTheory.pdf
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar